TRANSLATE THIS BLOG

Translate this page from Indonesian to the following language!

English French German Spain Italian Dutch

Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

Widget edited by Anang

Jajanan Bahan Berbahaya Di Sekitar Kita

Written by IndoKimia 0 komentar Posted in:

Dalam satu minggu ini saya telah melihat 3 ulasan yang berbeda di televisi tentang investigasi akan beredarnya berbagai bahan makanan berbahaya. Sialnya beberapa jenis bahan makanan tersebut adalah makanan-makanan yang digandrungi sejuta umat, termasuk saya. Tentunya fakta tersebut membuat saya mual seketika saat menonton tayangan investigasi tersebut.

Tayangan suatu televisi swasta hampir seminggu yang lalu menguak akan adanya penggunaan daging ikan busuk untuk membuat siomay yang umum dijual berkeliling dengan menggunakan sepeda. Ikan busuk tersebut dibeli pedagang dengan harga sangat miring di suatu tempat ‘gelap’ di pinggiran pasar. Karena pembuatan siomay membutuhkan daging ikan yang digiling dan dicampur sagu, tentu saja gampang sekali konsumen tertipu. Wah padahal siomay merupakan salah satu jajanan favorit ni, berarti pasti pernah suatu kali daging ikan busuk ini bersemayam dalam perut saya yang innocent ini.

Tayangan selanjutnya mengupas tentang dendeng ‘sapi’ gadungan yang ternyata setelah ditelusuri berbahan campuran antara daging babi dan kuda! Tentu saja ini suatu kabar buruk bagi rekan-rekan Muslim yang mengharamkan daging babi. Memang suatu perbuatan terkutuk dari penjual nakal tersebut. Alasannya sederhana saja yaitu daging campuran tersebut harga bahan bakunya lebih murah sekitar 40% ketimbang harga daging sapi. Di tangan si penjual, olahan daging campuran tersebut, tentunya disertai tambahan pewarna illegal juga, mampu menghasilkan tekstur yang sekilas mirip dengan dendeng sapi asli. Dendeng palsu tersebut ternyata cepat sekali lakunya karena memang harganya jauh lebih murah daripada dendeng sapi.

Tayangan terakhir yang baru saja saja saya tonton pagi ini adalah tentang penggunaan bahan berbahaya di dalam es mambo. Penjual di sini menggunakan pewarna tekstil dan pemanis berbahaya seperti rhodamin, bahkan ditambahkan bahan kimia berupa serbuk putih lainnya untuk memberi kesan rasa ‘susu’ pada es mambo tersebut. Lebih celaka lagi, ternyata air untuk membuat si es itu adalah air mentah saja, atau air sumur! Es mambo yang berwarna-warni tersebut tentu saja favorit anak-anak. Dan berarti ancaman besar juga berada di dalam diri mereka.

Ketiga hal diatas semakin menambah panjang daftar makanan berbahaya yang beredar dengan mudahnya di sekitar kita sejak dulu. Sebelumnya sudah merebak adanya penggunaan formalin sebagai pengawet dalam bakso, mie kuning dan tahu. Selain itu pernah juga dimuat daging bakso yang berasal dari daging tikus sawah serta penggunaan pemutih bagi pembuatan bakso. Tampaknya sejumlah jajanan di negeri yang nan nyeleneh ini memang semakin menakutkan saja. Padahal itu baru yang ketahuan lho, pastinya masih ada banyak lainnya.

Berbagai bahan makanan nakal di atas sangat berdampak bagi kesehatan tubuh. Berbagai macam bahan tambahan illegal seperti pemanis buatan, pengawet pemutih, dan pewarna tekstil rentan membuat kita, terutama lansia dan anak, menderita diare, pusing-pusing, muntah. Jadi jika Anda tergolong tukang jajan dan belakangan sering diare, waspadalah mungkin itu berasal dari jajanan nakal yang Anda konsumsi. Untuk jangka panjang, berbagai bahan berbahaya itu akan meracuni liver kita selain juga turut menabubng karsinogen dalam tubuh kita yang berbahaya laten sebagai munculnya kanker, khususnya kanker usus dan saluran kemih. Penggunaan air mentah dan daging busuk jelas menimbulkan bahaya terkena infeksi kuman tertentu seperti typhoid, dan berbagai kuman diare-disentri, serta parasit dan cacing.

Sangat disayangkan walaupun telah sering disorot dan dipaparkan oleh pihak tv swasta namun kontrol pemerintah masih sangat lemah dalam pengawasan produk makanan di negeri kita. Padahal jika mau disadari, hal tersebut merupakan masalah krusial karena berbagai jajanan yang dinakali tersebut adalah makanan yang merakyat seperti bakso dan siomay. Nah klo makanan yang sudah merakyat dan banyak dikonsumsi semata aja dicuekin pengawasannya apalagi urusan rakyat lainnya dunk ya.

Sebagai konsumen, agaknya kita mulai lebih selektif untuk pilih-pilih jajanan, dan hal ini juga berlaku pula bagi saya sendiri yang suka jajan hehe..Alih-alih mau jajanan yang praktis dan murah bisa-bisa kita berakhir dengan terkapar di rumah sakit. Mungkin ada baiknya kita membatasi kebiasaan jajan kita deh biar aman, atau jika sedang ada uang lebih mending jajan di tempat yang lebih layak dhe. And the principal thing of all, makanan homemade tetap yang terbaik bagi kesehatan, tul kan?!

0 komentar:

Posting Komentar